Medan..Keluarga yang dimaksud dalam program ini adalah keluarga yang terdiri dari keluarga inti yaitu ayah, ibu, dan anak. Jika terdapat anggota keluarga lain dalam rumah tangga, maka rumah tangga tersebut dihitung memiliki lebih dari satu keluar. Berikut adalah 12 indikator keluarga sehat yang harus terpenuhi oleh keluarga sehat.
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
Indikator keluarga sehat yang pertama adalah keluarga harus mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Program ini bertujuan untuk menekan angka kelahiran di Indonesia. Progam Keluarga Berencana memiliki slogan ‘dua anak lebih baik’. Selain menekan angka kelahiran, program KB juga mempermudah untuk mengatur jarak kelahiran satu anak dengan anak selanjutnya.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
Indikator yang kedua dari 12 indikator keluarga sehat adalah melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. Seperti yang kita ketahui, di beberapa daerah di Indonesia mungkin masih banyak ibu yang melakukan persalinan bukan di fasilitas kesehatan.
Hal ini jauh lebih berisiko bagi keselamatan ibu dan bayi dibandingkan melahirkan di fasilitas kesehatan dibantu oleh tenaga medis. Selain itu, ibu hamil juga diimbau untuk melakukan pemeriksaan secara rutin selama kehamilan.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Imunisasi dasar lengkap untuk bayi juga menjadi salah satu dari 12 indikator keluarga sehat. Jenis imunisasi yang termasuk imunisasi dasar adalah seperti imunisasi hepatitis B, polio, BCG, campak, dan pentavalen (DPT-HB-HIB). Di luar imunisasi tersebut, orang tua juga harus tetap memantau kebutuhan imunisasi anak.
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
Indikator selanjutnya yang termasuk ke dalam 12 indikator keluarga sehat adalah bayi mendapatkan ASI eksklusif pada usia 0-6 bulan. Bukan berarti penggunaan susu formula dilarang sama sekali, namun akan lebih baik ASI eksklusif diberikan selama sang ibu dan anak tidak mendapatkan kendala dalam pemberian ASI eksklusif ini.
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
Indikator selanjutnya dalam 12 indikator keluarga sehat adalah balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan. Sangat penting untuk mengawasi anak pada masa pertumbuhannya agar jika terjadi masalah pada pertumbuhan dapat ditangani dengan lebih cepat. Maka dari itu, orang tua harus secara rutin membawa anaknya ke posyandu atau melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
Tuberkulosis paru membutuhkan perawatan intensif yaitu penggunaan obat yang harus konsisten dalam masa tertentu. Jika pengobatan berhenti di tengah jalan, maka harus kembali diulangi lagi sejak awal. Peran keluarga sangat penting untuk kesembuhan pasien dan juga untuk pencegahan agar penyakit ini tidak menular pada anggota keluarga lainnya.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
Indikator keluarga sehat selanjutnya adalah pengobatan secara teratur untuk penderita hipertensi. Hipertensi memang terkadang tidak selalu menunjukkan gejala, tetapi penyakit ini cenderung tidak dapat hilang sama sekali sehingga pengobatannya harus dilakukan secara teratur dan tentunya juga dengan penerapan pola hidup sehat.
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
Ada banyak sekali keluarga di Indonesia yang merasa malu karena anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa, hingga tidak ingin merawat dan cenderung menelantarkannya.
Padahal gangguan jiwa bukan merupakan sesuatu yang membuat malu. Peran keluarga juga sangat penting untuk kesembuhan pasien gangguan jiwa.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Bahaya rokok tidak hanya dapat dirasakan oleh para perokok aktif, tapi juga para perokok aktif. Hal ini lah yang membuat rokok harus dihindari di lingkungan kelurga dan tidak adanya anggota keluarga yang merokok menjadi satu dari 12 indikator keluarga sehat.
0 comments:
Post a Comment